Kamis, 19 Agustus 2010

Gangguan Kepribadian Histrionik

Terdapat pola perilaku berupa emosi yang berlebihan dan menarik perhatian yang bersifat pervasive, sejak awal usia muda dan timbul dalam berbagai konteks.
Labilitas emosi, bereaksi secara berlebihan, dramtisasi diri sendiri untuk menarik perhatian dan menggoda hati orang lain (dengan sadar atau tidak sadar). Kepribadian ini juga menunjukkan infantilitas, sifat egosentris, sombong dan biasanya disertai banyak tuntutan.
Cenderung memanipulasi orang dengan mengancam. Kelainan ini banyak terjadi pada wanita. Ekspresi emosionalnya dangkal dan mudah berubah secara cepat, dengan gaya bicara yang impresionistik.

Epidemiologi
Prevalensi gangguan sekitar 2-3 persen. Angka 10-15 persen telah dilaporkan pada lingkungan kesehatan mental rawat inap dan rawat jalan jika pemeriksaan terstruktur digunakan. Lebih sering didiagnosis pada wanita daripada laki-laki.

Gangguan ini ditandai oleh:
a.       Ekspresi emosi yang didramatisasikan sendiri, teatrikalitas dan dibesar-besarkan.
b.      Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan.
c.       Afek datar dan labil.
d.      Terus-menerus mencari kepuasaan (excitement), apresiasi oleh orang lain dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian.
e.       Kegairahan yang tidak pantas dalam penampilan atau perilaku.
f.       Terlalu mementingkan daya tarik fisik.
g.      Menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya.



Gambaran Klinis
Cenderung membesarkan pikriannya, membuat semuanya terdengar penting. Mereka menunjukkan temper tantrum, ketakutan dan tuduhan jika mereka bukan merupakan pusat perhatian atau tidak mendapat pujian atau penghargaan.
Perilaku menggoda dan fantasi seksual sering ditemukan. Pasien dengan gangguan mungkin memiliki disfungsi psikoseksual: wanita mungkin anorgasmik dan laki-laki mungkin impoten.
Pertahanan utama mereka adalah represi dan disosiasi. Di bawah stress, tes realitas mudah menjadi terganggu.

Diagnosis Banding
1.      Gangguan kepribadian ambang
Sukar dibedakan, pada ambang usaha bunuh diri, difusi identitas dan episode psikotik singkat.
2.      Gangguan somatic (sindrom Briquet)
3.      Gangguan psikotik singkat
4.      Gangguan disosiatif

Perjalanan Penyakit dan Prognosis
Bertambahnya usia, gejala histrionic menjadi sedikit. Hal ini dikarenakan mereka sudah tidak memiliki energy yang cukup seperti waktu masih muda. Pasien merupakan pencari perhatian dan mungkin mengalami masalah dengan hokum, penyalahgunaan zat dan bertindak kepada siapa saja.





Terapi
1.      Psikoterapi
Psikoterapi berorientasi psokoanalisis, apakah dalam kelompok atau individual, kemungkinan merupakan terapi yang terpilih untuk gangguan kepribadian histrionic.
2.      Farmakoterapi
Dapat diberikan jika gejala adalah menjadi sasarannya (seperti penggunaan antidepresan untuk depresi dan keluhan somatik, obat antiansietas untuk kecemasan dan antipsikotik untuk derealisasi dan ilusi).

By. Abdul Halim Harahap S.Ked
07171094

Tidak ada komentar:

Posting Komentar