Jumat, 18 Maret 2011

ANATOMI HIDUNG & SINUS PARANASALIS

Ada 3 struktur penting dari anatomi hidung, yaitu : Dorsum nasi (batang hidung), Septum nasi, Kavum nasi.
Dorsum Nasi (Batang Hidung)
Ada 2 bagian yang membangun dorsum nasi, yaitu :
  1. Bagian kaudal dorsum nasi.
  2. Bagian kranial dorsum nasi.
Bagian kaudal dorsum nasi merupakan bagian lunak dari batang hidung yang tersusun oleh kartilago lateralis dan kartilago alaris. Jaringan ikat yang keras menghubungkan antara kulit dengan perikondrium pada kartilago alaris.
Bagian kranial dorsum nasi merupakan bagian keras dari batang hidung yang tersusun oleh os nasalis kanan & kiri dan prosesus frontalis ossis maksila.
Septum Nasi
Fungsi septum nasi antara lain menopang dorsum nasi (batang hidung) dan membagi dua kavum nasi.
Ada 2 bagian yang membangun septum nasi, yaitu :
  1. Bagian anterior septum nasi.
  2. Bagian posterior septum nasi.
Bagian anterior septum nasi tersusun oleh tulang rawan yaitu kartilago quadrangularis.
Bagian posterior septum nasi tersusun oleh lamina perpendikularis os ethmoidalis dan vomer. Kelainan septum nasi yang paling sering kita temukan adalah deviasi septi.
Kavum Nasi
Ada 6 batas kavum nasi, yaitu :
  1. Batas medial kavum nasi yaitu septum nasi.
  2. Batas lateral kavum nasi yaitu konka nasi superior, meatus nasi superior, konka nasi medius, meatus nasi medius, konka nasi inferior, dan meatus nasi inferior.
  3. Batas anterior kavum nasi yaitu nares (introitus kavum nasi).
  4. Batas posterior kavum nasi yaitu koane.
  5. Batas superior kavum nasi yaitu lamina kribrosa.
  6. Batas inferior kavum nasi yaitu palatum durum.

Sinus Paranasalis
Ada 2 golongan besar sinus paranasalis, yaitu :
·         Golongan anterior sinus paranasalis, yaitu sinus frontalis, sinus ethmoidalis anterior, dan sinus maksilaris.
·         Golongan posterior sinus paranasalis, yaitu sinus ethmoidalis posterior dan sinus sfenoidalis.
Ostia golongan anterior sinus paranasalis berada di meatus nasi medius.
Ostia golongan posterior sinus paranasalis berada di meatus nasi superior. Pus dalam meatus nasi medius akan mengalir ke dalam vestibulum nasi. Pus dalam meatus nasi superior akan mengalir ke dalam faring.
Daftar Pustaka
Prof. Dr. dr. Sardjono Soedjak, MHPEd, Sp.THT, dr. Sri Rukmini, Sp.THT, dr. Sri Herawati, Sp.THT & dr. Sri Sukesi, Sp.THT. Teknik Pemeriksaan Telinga, Hidung & Tenggorok. Jakarta : EGC. 2000.

By. Abdul Halim Harahap S.Ked ( http://aliemharahap.blogspot.com/ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar