Sabtu, 23 Oktober 2010

HEMOSTASIS DAN KOAGULASI


Hemostatis adalah proses dimana darah dalam sistem sirkulasi tergantung dari kontribusi dan interaksi dari 5 faktor, yaitu dinding pembuluh darah, trombosit, faktor koagulasi, system fibrinolisis, dan inhibitor.
Hemostasis bertujuan untuk menjaga agar darah tetap cair di dalam arteri dan vena, mencegah kehilangan darah karena luka, memperbaiki aliran darah selama proses penyembuhan luka. Hemostasis juga bertujuan untuk menghentikan dan mengontrol perdarahan dari pembuluh darah yang terluka.


Merupakan suatu mekanisme tubuh untuk melindungi diri terhadap kehilang darah dengan cara mengcegah terjadinya pendarahan spotan dan mengatasi pendarahan akibat trauma dengan melibatkan pembuluh darah dan faktor koagulasi.pada peristiwa-peristiwa yang memerlukan hemostatis di perlukan KOAGULASI (pembekuan)yang merupakan salah satu proses hemostasis terpenting terapi untuk tetap mengalir darah harus cair.oleh karena itu dalam keadaan fisiologis, disamping mekanisme koagulasi juga juga ada suatu mekamisme lain dengan efek antagonis yang bertujuan untuk mengimbangi mekanisme koagulasi dan memelihara agar darah tetap cair ; salah satu diantarsanya adalah proses fibrinolisis. Dengan adanya mekanisme fibrinoloisis bekuan yang terjadi dapat di batasi dan pembuluh darah yang tersumbat dapat dialirakan darah kembali.

Koagulasi dan fibrinolisis merupakan mekanisme yang saling berkaitan erat sehingga seorang tidak dapat membicarakan masalah koagulasi tanpa di sertai dengan fibrinolisis demikian juga sebaliknya.dalam system koagulasis dan fibrinolisis terdapat system lain yang mengatur agar kedua proses tidak langsung berlebihan .sistem tersebut terdiri dari factor-faktor penghambat ( inhibitor). Seluruh proses merupakan mekanisme terpadu antara aktifitas pembuluh darah,fungsi trombosit ,interaksi antara prokoagulan dalam sirkulasi dengan trombosit ,aktifasi fibrinolisis dan aktifitas inhibitor.
Komponen-komponen penting dalam proses hemostasis dan koagulasi:
- Pembuluh darah
- Trombosit
- Faktor – faktor pembekuan
- Faktor – faktor fibrinolisis

Disamping itu masih ada sistem lain yang juga berperan dalam proses hemostasis ;
- Sistem klinin
- Sistem inhibitor serin protease
- Sistem komplemen

1. PEMBULUH DARAH
Terdiri dari tiga lapisan :
- Intima ; terdiri atas satu lapis sel endotel yang barsifat nontrombogenik dan membrane elestis interna.
- Media ; terdiri atas otot polos.
- Adventisia ; terdiri atas membrane elestis eksterna dan jaringan ikat penyokong
Kerja pembuluh darah ;
Jika lapisan endotel rusak maka terjadi vasokonstriksi sehingga aliran darah akan menurun dan meningkatkan aktivasi kontak trombosit dan factor koagulasi

2. TROMBOSIT
Secara stuktur trombosit terdiri atas ;
1. Zona perifer ; terdiri atas glikokalik yang terletak dibagaian paling luar dan di dalam nya terdapat membrane plasma.
2. Zona sol – gel ; terdiri atas mikrotubulus,mikrofilamen dan system tubulus Berfungsi ; untuk mengatur perubahan bentuk trombosis
3. Zona organel ; terdiri atas granula padat, mitokondria,granula α ,dan organel ( lisosom dan RE)

Fungsi Trombosit
Fungsi utama trombosit Adalah menutup koyakan atau celah pada dinding vascular. Berperan dalam system stadium primer proses hemostatis yaitu stadium pembentukan sumbat trombosit. Pembentukan sumbatan trombosit ; 3 fase yaitu adhesi,aktivitas dan agregasi trombosit

Adhesi trombosit
Apabila pembuluh darah luka, maka jaringan subendotelium (kolagen)akan terbuka / terpapar maka trombosit akan menempel ke jaringan kolagen (proses adhesi)

Aktivitas trombosit
Adhesi trombosit pada serat kolagen akan mengaktifkan trombosit Trombosit mengalami perubahan bentuk dari discoid menjadi sferis dengan tanduk tipis menjalur keluar beberapa dari permukaan trombosit

Agregasi trombosit
Agregasi trombosit adalah ; perletakan antara sesame trombosit.

3. FAKTOR-FAKTOR PEMBEKUAN
1. F.I = FIBRINOGEN, merupakan prekursor fibrin (protein terpolimerasi)
2. F.II = PROTROMBIN, merupakan prekursor enzim proteolitik trombin dan
mungkin akselerator lain pada konversi protombin
3. F.III = TROMBOPLASTIN JARINGAN, aktifator lipoprotein jaringan
pada protombin
4. F. IV = ION CA, diperlukan untuk aktivasi protombin dan pembentukan
fibrin
5. F.V. = PROAKSELERIN, merupakan akselerator plasma globin : suatu
faktor plasma yang mempercepat konversi protombin menjadi
trombin
6. F.VI. = BENTUK AKTIP F.V.
7. F.VII = PROKONVERTIN, akselator konversi protombin serum : suatu
faktor serum yang mempercepat konversi protombin
8. F.VIII = ANTI HEMOFILIK FAKTOR (AHG), suatu faktor plasma yang
berkaitan dengan faktor III trombosit dan faktor Christmas (IX),
mengaktifasi protombin .
9. F.IX = CHRISTMAS FAKTOR, faktor serum yang berkaitan dengan
faktor-faktor trombosit III dan VIIIAHG, mengaktifasi protombin.
10. F.X = STUART PROWER FAKTOR, suatu faktor plasma dan serum ,
akselerator konversi protombin
11. F.XI = PLASMA TROMBOPLASTIN ANTECEDENT, akselator
pembentukan trombin.
12. F.XII = HAGEMEN FAKTOR, suatu faktor plasma, mengaktifasi faktor XI
13. F.XIII = FIBRINASE FAKTOR, mengaktifasi bekuan fibrin yang lebih kuat.

Sumber-sumber faktor pembekuan
1. Hati
Hal ini dikarenakan hati mensintesis sebagian besar factor pembekuan ,sehingga berperan penting dalam pembekuan darah .
2. Vitamin K
Vitamin K sangat penting dalam sintesis protrombin dan factor pembekuan lainnya dalam hati. Absorbsi vitamin K dalam usus tergantung pada garam empedu yang diproduksi oleh hati.

FAKTOR-FAKTOR FIBRINOLISIS/ KOAGULASI
Koagulasi diawali dengan adanya cedera vascular. Vasokontriksi merupakan respons segera tergadap cedera, yang diikuti dengan adhesi trombosit pada kolagen pada dinding pembuluh yang terpajan dengan cedera. ADP dilepas oleh trombosit, menyebabkan agregasi trombosit. Sejumlah keci trombin juga merangsang agregasi trombosit, bekerja memperkuat reaksi. Faktor III trombosit, dari membrane trombosit juga mempercepat pembekuan plasma. Dengan cara ini, terbentuklah sumbatan trombosit, kemudian segera diperkuat oleh protein filamentosa yang dikenal sebagai fibrin. Produksi fibrin dimulai dengan perubahan factor X menjadi Xa, seiring dengan terbentuknya bentuk aktif suatu faktor.

Faktor X dapat diaktifasi melalui dua rangkaian reaksi, yaitu:
Jalur ektrinsik, yaitu rangkaian yang memerlukan faktor jaringan yang dilepaskan oleh endotel pembuluh darah pada saat cedera.
Jalur intrinsik, menggunakan faktor-faktor yang terdapat di dalam system vascular plasma.

Hemostasis terdiri dari 3 tahap:
1. Hemostasis Primer.
Jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada pembuluh darah, akan terjadi hemostasis primer. Hemostasis primer ini melibatkan tunika intima pembuluh darah dan trombosit. Luka akan menginduksi terjadinya vasokonstriksi dan sumbat trombosit. Hemostasis primer ini bersifat cepat dan tidak tahan lama. Karena itu, jika hemostasis primer belum cukup untuk mengkompensasi luka, maka akan berlanjut menuju hemostasis sekunder.
2. Hemostasis Sekunder.
Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lain, vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup untuk mengkompensasi luka ini. Maka, terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan faktor koagulasi. Hemostasis sekunder ini mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin. Hemostasis sekunder ini bersifat delayed dan long-term response. Kalau proses ini sudah cukup untuk menutup luka, maka proses berlanjut ke hemostasis tersier.
3. Hemostasis Tersier.
Hemostasis tersier ini bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas koagulasi tidak berlebihan. Hemostasis tersier melibatkan sistem fibrinolisis.

Perjalanan hemostasis dan menghentikan pendarahan
Trombosit berjalan di pinggir pembuluh darah, dekat tunika intima pembuluh darah. Jika pembuluh darah terluka, maka kolagen pun segera terekspose. Trombosit yang selalu berada di dekat tunika intima pembuluh darah ini pun segera menutup luka tersebut. Dengan cara, trombosit akan bergandengan dengan kolagen. Ikatan tersebut dijembatani vWF(von Willebrand faktor). Trombosit ini dapat mengeluarkan simpanan ADP dan juga dapat mensintesis Tromboksan A2. ADP dan tromboksan ini berfungsi untuk mengundang trombosit-trombosit yang lain agar bisa bersatu membentuk agregasi trombosit. Selain bisa melepaskan ADP, trombosit juga bisa melepaskan serotonin. Serotonin ini berfungsi untuk menginduksi vasokonstriksi. Maka terbentuk sumbat trombosit. Tetapi ternyata sumbat trombosit ini sangat lemah dan mudah hancur, maka terjadilah hemostasis sekunder, yaitu pembentukan benang-benang fibrin.Pembentukan benang fibrin ini melalui jalur ekstrinsik, intrinsik atau common pathway. Jalur ekstrinsik diinduksi oleh tissue factor dari endotel, jalur intrinsik diinduksi oleh fosfolipid dari trombosit. Jalur ekstrinsik dan intrinsik ini akan mengaktifkan faktor X untuk berlanjut ke dalam common pathway. Common pathway ini mengaktifkan protrombin menjadi trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen menjadi fibrin, selanjutnya akan terbentuk fibrin polimer. Faktor XIIIa akan menginduksi terbentuknya ikatan silang pada fibrin polimer sehingga ikatan fibrin semakin kuat. Agar proses koagulasi ini tidak berlebihan, maka terjadilah proses fibrinolisis.




1 komentar: